EKSKUL UNIK DI AMERIKA SERIKAT
Senat mahasiswa dan pecinta alam merupakan kegiatan ekstra kurikuler yang biasa ada di kampus. Namun, bagaimana jika ada ekstra kurikuler yang tidak biasa di lingkungan kampus? Beberapa kampus di Amerika Serikat memiliki ekskul unik dan menarik seperti skydiving, mengamati tupai, bahkan menebarkan senyum. Apa saja ekskul yang unik dan menarik itu? Berikut pemaparannya seperti dikutip dari Her Campus, Jumat (22/7/2011).
1. Klub Kebahagiaan di Universitas Northwestern
Klub ini sangat cocok untuk orang yang gemar tersenyum dan selalu ceria. Klub kebahagiaan di Northwestern menyebarkan kebahagiaan di kampus dengan cara sederhana. Mereka berkeliling di sekitar kampus, menempel, dan membagikan gambar yang lucu dan memberikan limun gratis serta pelukan.
2. Klub Tupai di Universitas Michigan
Universitas Michigan memiliki beberapa tupai yang sangat besar di lingkungannya. Hal inilah yang membuat beberapa mahasiswa membuat Klub Tupai. Kegiatan mereka memberi makan tupai setiap minggu. Klub ini memiliki t- shirt “Tupai Michigan” sebagai seragam dan membuat popularitas mereka meningkat secara drastis.
3. Klub Terjun Payung di Universitas Virginia Tech
Klub ini cocok untuk orang yang bermimpi bisa terbang. Melambung di udara bersama dengan penerjun payung profesional, mereka biasa melakukan terjun payung, hampir setiap akhir pekan. Para pemula tidak perlu khawatir, karena ada kesempatan untuk para newbie. Klub ini juga memiliki segudang kegiatan, mulai dari kumpul hingga memasak bersama.
4. Klub Kano Beton di University of Wisconsin-Madison
Umumnya, kano terbuat dari kayu. Namun klub ini melakukan olahraga dayung itu menggunakan beton. Walau terdengar sangat unik, para insinyur di kampus ini berhasil membuat beton mengapung. Bahkan, mereka berhasil mengikuti kompetisi nasional. Tahun lalu, klub ini menjadi pemenang kedua dalam Kompetisi Nasional Kano Beton di Evansville, Indiana. Cukup mengesankan bukan?
5. Klub Mengamati Orang Lain di University of Minnesota
Klub ini melabeli diri sebagai klub mahasiswa paling kontroversial di University of Minnesota. Kegiatan klub ini adalah mengamati orang lain. Didirikan pada 2008 oleh mahasiswa pascasarjana David Shaffer, klub ini memiliki tujuan “bersenang-senang sebanyak [mereka] mau” dengan belajar dan berinteraksi dengan orang lain di lingkungan kampus.
“Saya sangat menikmati pengalaman unik saat berinteraksi di Minneapolis dan kampus yang subkultur. Saya merasa menyaksikan dan menghadiri kegiatan kaum yang tidak menonjol, membantu saya menjadi individu yang lebih mendunia dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik atas ras, kelas, gender, dan kepentingan non-mainstream,” kata David.
Dalam kegiatannya, klub beranggotakan 25 orang ini menghadiri acara dan kemudian mengamati dan kemudian membahas orang yang hadir dalam pertemuan itu.
6. Klub Wizards & Muggle di College of William and Mary
Untuk penggemar fanatik Harry Potter, ini adalah tempat paling sesuai. Di klub ini, anggotanya dapat bertanding olahraga populer di cerita Harry Potter, Quidditch. Mereka akan bersaing dengan kampus lokal lainnya.
7. Klub Badut di North Carolina State University
Klub ini cocok untuk orang-orang yang berhasrat ingin masuk sirkus. “Klub hidung badut memberikan kesempatan untuk menantang diri sendiri dan orang lain untuk mengambil risiko sosial yang positif sesuai dengan filosofi kami kepada orang lain,” seperti tertulis dalam official klub. Klub ini melibatkan orang lain di sekitar mereka dengan mengambil risiko untuk mendefinisikan kembali norma interaksi sosial.
8. Klub Keju di SUNY Purchase
Anggota klub ini menghabiskan malamnya bersama keju. Dalam setiap pertemuan, anggota klub mencoba berbagai jenis keju dan kemudian mendiskusikannya.
9. Klub Humans vs Zombies di Goucher College
Klub yang dimulai enam tahun lalu ini telah menjadi fenomena nasional di banyak kampus di Amerika. “Permainan ini berjalan selama seminggu, dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu,” jelas salah satu anggota, Lauren Guerrera.
“Tidak ada istirahat dalam permainan ini, meski sedang mengikuti kegiatan kuliah. Karena itu, anggota harus selalu waspada. Salah satu anggota kami bahkan menciptakan situs yang berisikan daftar pemain yang dapat dilihat apakah masih manusia atau tidak,” jelasnya.
Menurut situs resminya, permainan Humans vs Zombies ada di lebih dari 600 perguruan tinggi dan universitas di Amerika.
10. Klub Kumis di Carleton College
Kumis memang hanya bisa dimiliki laki-laki. Namun bukan berarti perempuan tidak peduli dengan kumis. Klub ini mendorong perempuan agar mendukung klub mereka. “Laki-laki tidak bisa melakukan ini sendirian!” seperti tertulis di situs klub ini. “Kami membutuhkan dukungan dan dorongan dari perempuan agar berhasil menyebarkan kesadaran soal kumis.”
11. Klub Tiddlywinks Masyarakat Harvard di Universitas Harvard
Apa sebenarnya arti kata “Tiddlywink”? Tiddlywinks adalah sebuah papan permainan interaktif yang dimainkan dengan cakram kecil yang disebut winks. Jika menggunakan cakram yang lebih besar disebut squidger. Permainan dilakukan dengan menjentikkan winks ke udara. Tujuannya adalah menempatkan winks di atas winks lawan, dan akhirnya memasukan winks ke dalam cangkir atau lubang di papan. Masih bingung? Coba cek Tiddlywinks di Wikipedia.
12. Mahasiswa untuk Masyarakat Orwellian di Columbia University
Anggota klub ini menggunakan Ingsoc, ideologi politik totalitarianisme yang ada di novel George Orwell, 1984, sebagai basis kegiatan. Situs klub menguraikan tujuan klub ini bersama dengan keberhasilan masyarakat.
13. Klub Pembunuh di Massachusetts Institute of Technology
Setiap Sabtu jam 8 malam, anggota klub ini melakukan kegiatan Patrol, permainan perang dengan panah yang diklasifikasikan “high action”. “Ini bukan tentang apakah kamu menang atau kalah. Tapi bagaimana kamu memainkan permainan ini,” seperti tertulis di situs klub.
“Ledakan bombastis. Balas dendam yang luar biasa. Pengorbanan yang mulia. Menang, kalah, atau seri, bernapaslah sesuai dengan karaktermu dan kamu akan selalu mengingatnya selama bertahun-tahun di masa datang. “
14. Klub Jaringan Nerd di Appalachian State University
“Dulu aku tidak keren” merupakan logo dari klub ini di situs jejaring sosial Facebook. Anggota klub ini merupakan para kutu buku. klub ini mendorong anggotanya untuk membaca buku anime, fiksi ilmiah hingga komik. Mereka harus berteman satu sama lain. Klub ini bahkan menjadi tuan rumah untuk konvensi NerdCon, tempat sesame kutu buku berinteraksi.
15. Klub Shire of Grey Gargoyles, Anakronisme Masyarakat Kreatif di Universitas Chicago
Klub ini cocok untuk orang yang berharap lahir di masa lalu atau tepatnya pada 1100. Klub yang biasa disebut SCA ini menciptakan periode abad pertengahan, mulai dari cara berperang, memasak hingga interaksi sosialnya. “Di bawah naungan SCA kami mempelajari tarian, kaligrafi, seni bela diri, memasak, cara mengerjakan logam, kaca patri, kostum, sastra,” tulis klub di situsnya .
Klub ini menyatakan hal yang membedakan mereka dari kelas humaniora adalah adanya partisipasi aktif. “Untuk mempelajari kostum, Anda merancang dan membuat kostum. Untuk mempelajari pertempuran infanteri SCA, Anda harus membuat baju besi, senjata, perisai, dll, dan menempatkan mereka dan belajar rasanya menggunakan itu. Bagaimana rasanya ketika seseorang mengayunkan pedang (rotan) kepada Anda. Untuk mempelajari pembuatan bir, Anda harus membuat anggur sendiri dan bir.”
1. Klub Kebahagiaan di Universitas Northwestern
Klub ini sangat cocok untuk orang yang gemar tersenyum dan selalu ceria. Klub kebahagiaan di Northwestern menyebarkan kebahagiaan di kampus dengan cara sederhana. Mereka berkeliling di sekitar kampus, menempel, dan membagikan gambar yang lucu dan memberikan limun gratis serta pelukan.
2. Klub Tupai di Universitas Michigan
Universitas Michigan memiliki beberapa tupai yang sangat besar di lingkungannya. Hal inilah yang membuat beberapa mahasiswa membuat Klub Tupai. Kegiatan mereka memberi makan tupai setiap minggu. Klub ini memiliki t- shirt “Tupai Michigan” sebagai seragam dan membuat popularitas mereka meningkat secara drastis.
3. Klub Terjun Payung di Universitas Virginia Tech
Klub ini cocok untuk orang yang bermimpi bisa terbang. Melambung di udara bersama dengan penerjun payung profesional, mereka biasa melakukan terjun payung, hampir setiap akhir pekan. Para pemula tidak perlu khawatir, karena ada kesempatan untuk para newbie. Klub ini juga memiliki segudang kegiatan, mulai dari kumpul hingga memasak bersama.
4. Klub Kano Beton di University of Wisconsin-Madison
Umumnya, kano terbuat dari kayu. Namun klub ini melakukan olahraga dayung itu menggunakan beton. Walau terdengar sangat unik, para insinyur di kampus ini berhasil membuat beton mengapung. Bahkan, mereka berhasil mengikuti kompetisi nasional. Tahun lalu, klub ini menjadi pemenang kedua dalam Kompetisi Nasional Kano Beton di Evansville, Indiana. Cukup mengesankan bukan?
5. Klub Mengamati Orang Lain di University of Minnesota
Klub ini melabeli diri sebagai klub mahasiswa paling kontroversial di University of Minnesota. Kegiatan klub ini adalah mengamati orang lain. Didirikan pada 2008 oleh mahasiswa pascasarjana David Shaffer, klub ini memiliki tujuan “bersenang-senang sebanyak [mereka] mau” dengan belajar dan berinteraksi dengan orang lain di lingkungan kampus.
“Saya sangat menikmati pengalaman unik saat berinteraksi di Minneapolis dan kampus yang subkultur. Saya merasa menyaksikan dan menghadiri kegiatan kaum yang tidak menonjol, membantu saya menjadi individu yang lebih mendunia dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik atas ras, kelas, gender, dan kepentingan non-mainstream,” kata David.
Dalam kegiatannya, klub beranggotakan 25 orang ini menghadiri acara dan kemudian mengamati dan kemudian membahas orang yang hadir dalam pertemuan itu.
6. Klub Wizards & Muggle di College of William and Mary
Untuk penggemar fanatik Harry Potter, ini adalah tempat paling sesuai. Di klub ini, anggotanya dapat bertanding olahraga populer di cerita Harry Potter, Quidditch. Mereka akan bersaing dengan kampus lokal lainnya.
7. Klub Badut di North Carolina State University
Klub ini cocok untuk orang-orang yang berhasrat ingin masuk sirkus. “Klub hidung badut memberikan kesempatan untuk menantang diri sendiri dan orang lain untuk mengambil risiko sosial yang positif sesuai dengan filosofi kami kepada orang lain,” seperti tertulis dalam official klub. Klub ini melibatkan orang lain di sekitar mereka dengan mengambil risiko untuk mendefinisikan kembali norma interaksi sosial.
8. Klub Keju di SUNY Purchase
Anggota klub ini menghabiskan malamnya bersama keju. Dalam setiap pertemuan, anggota klub mencoba berbagai jenis keju dan kemudian mendiskusikannya.
9. Klub Humans vs Zombies di Goucher College
Klub yang dimulai enam tahun lalu ini telah menjadi fenomena nasional di banyak kampus di Amerika. “Permainan ini berjalan selama seminggu, dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu,” jelas salah satu anggota, Lauren Guerrera.
“Tidak ada istirahat dalam permainan ini, meski sedang mengikuti kegiatan kuliah. Karena itu, anggota harus selalu waspada. Salah satu anggota kami bahkan menciptakan situs yang berisikan daftar pemain yang dapat dilihat apakah masih manusia atau tidak,” jelasnya.
Menurut situs resminya, permainan Humans vs Zombies ada di lebih dari 600 perguruan tinggi dan universitas di Amerika.
10. Klub Kumis di Carleton College
Kumis memang hanya bisa dimiliki laki-laki. Namun bukan berarti perempuan tidak peduli dengan kumis. Klub ini mendorong perempuan agar mendukung klub mereka. “Laki-laki tidak bisa melakukan ini sendirian!” seperti tertulis di situs klub ini. “Kami membutuhkan dukungan dan dorongan dari perempuan agar berhasil menyebarkan kesadaran soal kumis.”
11. Klub Tiddlywinks Masyarakat Harvard di Universitas Harvard
Apa sebenarnya arti kata “Tiddlywink”? Tiddlywinks adalah sebuah papan permainan interaktif yang dimainkan dengan cakram kecil yang disebut winks. Jika menggunakan cakram yang lebih besar disebut squidger. Permainan dilakukan dengan menjentikkan winks ke udara. Tujuannya adalah menempatkan winks di atas winks lawan, dan akhirnya memasukan winks ke dalam cangkir atau lubang di papan. Masih bingung? Coba cek Tiddlywinks di Wikipedia.
12. Mahasiswa untuk Masyarakat Orwellian di Columbia University
Anggota klub ini menggunakan Ingsoc, ideologi politik totalitarianisme yang ada di novel George Orwell, 1984, sebagai basis kegiatan. Situs klub menguraikan tujuan klub ini bersama dengan keberhasilan masyarakat.
13. Klub Pembunuh di Massachusetts Institute of Technology
Setiap Sabtu jam 8 malam, anggota klub ini melakukan kegiatan Patrol, permainan perang dengan panah yang diklasifikasikan “high action”. “Ini bukan tentang apakah kamu menang atau kalah. Tapi bagaimana kamu memainkan permainan ini,” seperti tertulis di situs klub.
“Ledakan bombastis. Balas dendam yang luar biasa. Pengorbanan yang mulia. Menang, kalah, atau seri, bernapaslah sesuai dengan karaktermu dan kamu akan selalu mengingatnya selama bertahun-tahun di masa datang. “
14. Klub Jaringan Nerd di Appalachian State University
“Dulu aku tidak keren” merupakan logo dari klub ini di situs jejaring sosial Facebook. Anggota klub ini merupakan para kutu buku. klub ini mendorong anggotanya untuk membaca buku anime, fiksi ilmiah hingga komik. Mereka harus berteman satu sama lain. Klub ini bahkan menjadi tuan rumah untuk konvensi NerdCon, tempat sesame kutu buku berinteraksi.
15. Klub Shire of Grey Gargoyles, Anakronisme Masyarakat Kreatif di Universitas Chicago
Klub ini cocok untuk orang yang berharap lahir di masa lalu atau tepatnya pada 1100. Klub yang biasa disebut SCA ini menciptakan periode abad pertengahan, mulai dari cara berperang, memasak hingga interaksi sosialnya. “Di bawah naungan SCA kami mempelajari tarian, kaligrafi, seni bela diri, memasak, cara mengerjakan logam, kaca patri, kostum, sastra,” tulis klub di situsnya .
Klub ini menyatakan hal yang membedakan mereka dari kelas humaniora adalah adanya partisipasi aktif. “Untuk mempelajari kostum, Anda merancang dan membuat kostum. Untuk mempelajari pertempuran infanteri SCA, Anda harus membuat baju besi, senjata, perisai, dll, dan menempatkan mereka dan belajar rasanya menggunakan itu. Bagaimana rasanya ketika seseorang mengayunkan pedang (rotan) kepada Anda. Untuk mempelajari pembuatan bir, Anda harus membuat anggur sendiri dan bir.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar