ESADH17: KANKER BISA TERDETEKSI LEWAT KAMERA DIGITAL

Jumat, 02 Juli 2010

KANKER BISA TERDETEKSI LEWAT KAMERA DIGITAL


Berapa lama waktu yang dibutuhkan ahli medis untuk mendeteksi sel-sel kanker di tisu? Di negara-negara berkembang seperti Indonesia bahwa proses dapat memakan waktu beberapa hari.

Tapi di Amerika grup baru ilmuwan menemukan cara ke waktu memotiong hanya beberapa detik, dan juga yang paling penting akan secara drastis memotong biaya diagnosa kanker.
Peneliti dari Rice University dan University of Texas MD Anderson Cancer Center, dipimpin oleh Profesor Rebecca Richards-Kortum ditemukan bahwa kamera digital seharga empat juta untuk kepentingan fotografi standar dimodifikasi dengan kabel serat optik dan pewarna telah digunakan untuk diagnosis dapat segera mendeteksi apakah jaringan telah terinfeksi dengan sel kanker atau tidak.

Itu berarti bahwa dalam batas-batas tertentu alat deteksi seperti (Positron Emission Tomography (PET), Computed Tomography (CT) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE Profesor Richards-Kortum berkata "kamera digital standar dapat menjadi alat yang ampuh untuk diagnosis visual. Berdasarkan kemampuan, kepraktisan, dan biaya Anda kesempatan untuk memanfaatkan bahwa alat untuk mengurangi biaya kesehatan di negara bagian -neagra mengembangkan dan menyediakan layanan yang tidak tersedia di negara-negara miskin. "

Dalam penelitian yang ahli menggunakan Olympus E-330 kabel serial dan lensa optik dan pewarna untuk meneliti tiga sampel jaringan dari sel-sel kanker tumbuh di laboratorium, dari jaringan tumor laut dihapus dari pasien dan jaringan sehat tubuh pada pasien yang sehat mulut. Hasilnya adalah ahli patologi langsung dapat mengamati jelas dari Liquid Crystal Display di bagian belakang di mana kamera digital yang telah terkena kanker.

Para peneliti mengatakan bahwa perkembangan teknologi di bidang perangkat Elektronika dan penurunan biaya produksi karena permintaan pasar yang tinggi telah memungkinkan ketersediaan teknologi tersebut di pasar.

Selain itu, Richards-Kortum mengatakan profesor dokter yang bukan ahli patologi, ia akan tetap alat yang berguna untuk ahli komputer dapat membuat perangkat lunak untuk membantu dokter menginterpretasikan hasil pengamatan oleh kamera digital.
Beranda
Copyright © ESADH17 Urang-kurai