Siapa yang tak kenal Google? Perusahaan mesin pencari di dunia maya paling besar seantero jagat dengan miliaran halaman web, pemetaan interaktif yang disediakan oleh satelit dan fotografi angkasa meliputi seluruh planet Bumi, dan perusahaan terbaik di dunia yang menerapkan sistem serius namun santai bagi para karyawannya.
Mungkin, satu kata yang tepat untuk menggambarkan Google hanyalah “sempurna”, yang ditempati oleh orang-orang pilihan yang santai dan etos kerja yang tinggi, plus hasil kerja mumpuni yang bisa dijadikan produk andalan berkualitas.
Berbicara mengenai Google, mau tak mau harus melihat fenomena perkembangan teknologi, terutama informasi dan komunikasi berbasis web, yang menggerus era tradisional. Tak ada yang tak bisa dilakukan oleh Google. Cuma sekali klik, sarana informasi dan komunikasi pun tersajikan.
Namun, Google tidak berhenti di situ saja. Langkah besar sudah dirancang secara diam-diam dengan membangun sebuah laboratorium bernama Google X. Laboratorium tersembunyi di daerah Silicon Valley, California, bertaburkan ribuan ide-ide liar akan teknologi masa depan, tentang perjalanan ke antariksa dan robot-robot yang membantu manusia melakukan pekerjaan rumah.
Hanya segelintir orang yang tahu tentang keberadaan laboratorium Google X. Hembusan kabar tentang laboratorium robot ini juga diperoleh dari pengurus inti di Google, tanpa memberitahukan letak dan apa yang sedang dilakukan di laboratorium itu.
Parahnya lagi, banyak karyawan yang berkerja di kantor Google tidak mengetahui tentang adanya Google X.
Jill Hazerbacker, seorang juru bicara Google, enggan berkomentar bila disinggung pertanyaan yang berkaitan dengan Google X. Ia menyatakan, berinvestasi dalam proyek-proyek spekulatif merupakan bagian penting dari DNA Google.
Perkembangan perusahaan Google saat ini sangat melesat jauh dibandingkan kemunculannya pertama kali. Proyek-proyek jenius tersusun dalam rak kerja para pegawai Google, yang menggunakan teknik kecerdasan buatan dan mesin pembelajaran dalam algoritma pencarian. Satu contoh akan ide ‘gila’ Google adalah membuat elevator ke ruang angkasa.
Pujian akan perkembangan itu bahkan terlontar dari mulut seorang profesor emeritus di laboratorium ilmu komputer dan kecerdasan buatan MIT (Massachusetts Institute of Technology), Rodney Brooks.
“Google bukan perusahaan biasa. Mereka saat ini sangat jauh ke depan. Google mengumpulkan data yang ada di dunia. Sekarang, bisa saja mereka mengumpulkan data system tata surya,” ujar profesor yang juga pendiri Heartland Robotika itu mengenai ide ‘gila’ Google.
Siapkan Robot
Sergey Brin dan Larry Page, Co-founders Google, dikabarkan sangat berperan terhadap adanya laboratorium Google X. Dua orang jebolan Universitas Stanford itu bekerja di Google X, sebelum menjabat direktur eksekutif pada April lalu.
Teknologi baru yang sedang diincar Google untuk dikembangkan dalam daftar bisnisnya adalah mobil driverless (tanpa sopir), yang sudah berkeliaran di jalanan California, tahun lalu. Bahkan, Google siap menancapkan kukunya di bidang manufaktur di pasaran Amerika.
Kabarnya, dunia robotik sudah dilirik Google dan menjadi tujuan perusahaan ini di masa depan. Para insinyur dari universitas terkemuka sudah direkrut Google menjadi pegawainya, dan diberi kesempatan untuk mengeluarkan ide-ide brilliant mereka untuk perusahaan. Kabar tersebut semakin kencang tersiar, saat Sergey Brin mengikuti suatu konferensi melalui sebuah robot pada bulan Mei.
Google berencana untuk mengembangkan teknologi yang menghubungkan langsung benda-benda ke koneksi internet. Seperti semprotan air untuk taman, teko kopi, dan lampu yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Secara terbuka pada konferensi pengembang perangkat lunak bulan Mei lalu, Google mengabarkan bahwa timnya akan memperkenalkan bola lampu yang terkoneksi internet, yang dapat dikendalikan menggunakan perangkat Android secara nirkabel, akhir tahun ini.
Penuh Ahli
Semua inovasi dalam bidang teknologi tersebut dibuat Google secara diam-diam dan jauh dari publisitas. Sama misteriusnya seperti CIA, laboratorium Google X sendiri tidak tahu berada disudut Silicon Valley bagian mana.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh seorang insinyur di laboratorium yang tak mau disebutkan namanya, Google X terdiri atas dua kantor. Satu untuk logistik, kantor menyerupai kampus dengan pemandangan pegunungan. Satu kantor lagi khusus untuk robot, di tempat rahasia, yang tidak diketahui dimana letaknya.
Insinyur perangkat lunak yang bekerja di Google X berkolaborasi dengan insinyur listrik, bereksperimen dengan peralatan robotik yang canggih. Para insinyur tersebut disewa Google dari perusahaandan universitas iptek ternama seperti Microsoft, Nokia, Stanford, MIT, Carnegie Mellon, dan Universitas New York.
Seorang pimpinan laboratorium Google X, Sebastian Thrun, merupakan ahli robotika dan kecerdasan buatan terkenal di dunia. Ia juga pengajar ilmu komputer di Universitas Stanford dan menciptakan mobil driveless pertama di dunia.
Ahli ternama lain yang direkrut Google adalah Andrew Ng, profesor di Universitas Stanford yang mengkhususkan diri di bidang neuroscience untuk kecerdasan buatan, untuk mengoperasikan robot dan mesin agar tampak layaknya seorang manusia.
Juga ada seorang spesialis di bidang interaksi komputer dan manusia, Johnny Chung Lee. Ia merupakan mantan pegawai Microsoft, yang mengembangkan video game bernama Kinect Microsoft. Game ini merespon gerakan manusia dengan suara.